Beredar polemik baru seputar sistem seleksi calon mahasiwa di Indonesia. Kini, ada 41 perguruan tinggi negeri yang keluar dari sistem SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Ada 2 model seleksi yang mungkin muncul. Ribuan calon mahasiswa, kini dilanda kebingungan.
Kisah tentang munculnya kembali istilah dan sistem Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), diawali dari terbitnya surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 30 Tahun 2008 tentang Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang salah satunya menyatakan bahwa uang hasil seleksi calon mahasiswa harus masuk ke kas negara sebagai Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Selama sistem SPMB berjalan sebelum surat tersebut diterbitkan, pengelolaan uang hasil seleksi mahasiswa baru dilakukan oleh perhimpunan SPMB dan tidak masuk ke dalam kas negara. Perguruan Tinggi Negeri yang menjalankan SPMB pun dapat bagian dari dana ini. Cara seperti ini dinilai kurang aman dan kurang transparan, menurut Sugeng Martiyono, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta adalah satu dari 41 PTN yang tetap akan memilih untuk keluar dari perhimpunan SPMB, jika pengelolaan keuangan tersebut tidak kunjung transparan.
Sementara itu, Universitas Jambi (Unja) tetap memilih untuk terus melaksanakan SPMB. Alasannya, kepentingan calon mahasiswa lebih penting daripada urusan uang. Rektor Unja menilai, sistem SPMB lebih praktis dan para calon mahasiswa bisa memilih universitas favoritnya di seluruh Indonesia.
Apakah tahap penerimaan mahasiswa baru menjadi SPMB atau menjadi UMPTN, kembali dirundingkan oleh pihak Dirjen DIKTI di Bali. Dirjen Dikti, Fasli Jalal, Ph.D, dan para rektor yang mewakili berbagai universitas negeri di Indonesia, bersepakat untuk kembali menjalankan UMPTN. Keputusan ini diambil pada Rabu, 12 Maret 2008 lalu, di Bali. Ada 41 PTN yang menjalankan seleksi mahasiswa baru secara terpadu dan tidak lagi dikelola oleh perhimpunan SPMB.
Jumlah dari 41 PTN yang kembali ke UMPTN dibandingkan dengan 13 PTN yang terus menjalankan SPMB, sepertinya berat sebelah. Sudah jelas, akan muncul 2 model seleksi mahasiswa baru tahun 2008. Masalah ini cukup menggelisahkan para murid SMA yang kini duduk di kelas 3.
Di saat perguruan tinggi negeri masih berpolemik tentang uang hasil seleksi mahasiswa baru, ribuan calon mahasiswa justru dilanda bingung. Apapun model yang dipilih, pada umumnya para calon mahasiswa ini punya satu suara, yakni tidak dipersulit untuk masuk ke universitas negeri favoritnya.
Date of Published: Monday, February 26th 2008.
Category: Headline News
Writer: Ayu N. Andini
Tulisan ini pertama kali dipulbikasikan di www.sekampus.com
Kamis, 31 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar