“Saya bukan perokok,” tegas Henny Susanto, Director of Brand Marketing PT. HM Sampoerna. Kecintaannya terhadap pekerjaannya membuatnya beroleh kecintaan dari perusahaan tempatnya bekerja. Setelah 12 tahun meniti karir di PT. HM. Sampoerna, kini ia telah mencapai kedudukan sebagai salah satu direktur di sana.
Profilnya cukup unik. Sebagai perempuan yang tidak merokok dan terjun bekerja menjadi brand marketing produk-produk rokok, kondisi ini sangat kontras. Sekitar tahun 1996, Henny mengawali karirnya di sana sebagai Associate Brand Manager di produk Sampoerna A Mild.
Pertama kali bekerja di sana, Sang Atasan mempertanyakan kondisi kontras ini. “Waktu itu, saya juga ditanya karena bukan perokok, bagaimana bisa memahami brand product nya?” kenangnya. Ia menceritakan, jawabannya cukup lugas. Menurutnya, kenali saja karakter konsumen. Tugasnya adalah untuk meyakinkan konsumen dan bukan untuk menjadi user/perokok.
“Jadi, tugas saya memang untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah mendapatkan brand yang tepat. Pada prinsipnya, kami hanya memberikan berbagai pilihan terhadap perokok-perokok ini. Kami memberikan diferensiasi terhadap produk-produk ini. Saya ingin konsumen lebih cenderung milih produk rokok dari HM Sampoerna,” tuturnya panjang lebar.
Henny juga berbagi rahasia trik menjerat konsumen. Baginya, cara yang paling jitu adalah dengan menawarkan produk rokok yang sesuai dengan image/karakter yang diinginkan konsumen.
Karakter produk juga didukung penuh dengan program promo yang muncul di iklan-iklan layar televisi setiap hari. Dengan sasaran konsumen yang sangat beragam, kemasan iklan juga dibuat menarik.
“Jika itu menampilkan profil aktifitas sebuah komunitas, yang kami bidik adalah karakter yang dinamis, aktif, dan kekompakan team work nya. Maka, image produk yang punya spirit Indonesian Culture dan semangat kebersamaan harus dikomunikasikan,” katanya.
Dari riwayat karirnya selama 12 tahun di PT. HM. Sampoerna, Henny Susanto tak pernah mengenal kata: BERHENTI untuk selalu belajar dari orang-orang yang ada di sekitarnya termasuk belajar banyak dari para kompetitornya.
“Motivasi saya, ya nonstop learning. Tidak hanya dengan cara yang formal. Kalau saja ada waktu untuk saya bisa kembali kuliah dan baca buku lebih banyak, itu akan lebih baik lagi.”
Kini, ia bekerja membawahi sekitar 30 s/d 40 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Ibu dari Viko (9) dan Vessa (7) ini juga punya trik mendidik anak-anaknya, dan anak-anak buahnya.
Pendekatan yang dilakukan olehnya, hanya dengan cara mengenali mereka baik-baik. “Individu-individu itu masing-masing punya kebutuhan yang berbeda. Tapi jangan sampai ada anak emas. Kenali bahwa mereka punya strength, weekness, dan ambisi-ambisi. Untuk karyawan, saya juga selalu perhatikan cara kerja mereka masing-masing. Supaya mereka bisa berikan kontribusinya yang terbaik ke perusahaan,” ujar istri dari Andy Sunanta ini.
Sebagai brand marketing director, ia cukup sibuk mengurus brand yang ada di portfolio HM Sampoerna. Ada Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, Djisamsoe, Marlboro, dan dari U Mild (sister company). Pekerjaan yang sangat dinamis. Tugas utamanya kini adalah mengelola tim kerjanya untuk menjaga ’kesehatan’ masing-masing brand.
Dalam hidupnya, ia punya target, “Saya ingin lebih menyeimbangkan lagi antara pekerjaan dan keluarga karena saya tahu, saya masih ‘hutang’ banyak kepada dua-duanya,” ujarnya sambil menutup percakapan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar